JEMBER - Ragam budaya daerah di Kabupaten Jember sebagai kabupaten pendalungan, tempat berkumpulnya multi cultur budaya, terdapat berbagai komunitas masyarakat dengan budayanya dan budaya asli daerah Kabupaten Jember sendiri yang lahir dari kreasi masyarakat.
Keberagaman tersebut memiliki pengaruh luas terhadap kondisi sosial masyarakat, dalam menyatukan fisi dan persepsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Jember menggelar Saresehan bersama di Aula Bakesbangpol.
Hadir sebagai audien diantaranya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi masyarakat, organisasi keagamaan dan.lain-lain, dengan narasumber Kabakesbangpol Edy Budi Susilo, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Ir. Sujatmiko dan Pasi Intelijen Kodim 0824/Jember Kapten Inf M Hari Yuwono.
Baca juga:
Digitalisasi BUMDes Guna Dukung SDGs
|
Dalam paparannya Kapten Inf M Hari Yuwono mengajak semua pihak untuk menyatukan persepsi terkait pelaksanaan Parade Budaya sebagai bagian dari pelestarian budaya bangsa, Kodim 0824/Jember tentunya siap bekerjasama dengan lintas agama dan masyarakat Jember.
Ia menerima semua masukan dan informasi adanya potensi konflik untuk segera ditindaklanjuti agar tidak merebak lebih luas. Mari kita lestarikan Budaya sekaligus jangan persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kondusifitas jelang Pemilu 2024.
Pada sarasehan kebangsaan tersebut Bakesbangpol mengundang Ormas/LSM, FKUB, FPK, tim Wasdin (kewaspadaan dini), dan awak media.
Diharapkan oleh Bakesbangpol, hasil sarasehan itu berdampak positif kepada perspektif publik Jember, bahwa masyarakat Jember menuju pendewasaan budaya dan pemilu berjalan lancar.
Kepala Bakesbangpol, Dr. Edi Budi Susilo, M.Si dalam sambutan saat sarasehan di Jember Pluralitas Hub mengingatkan bahwa pemilu sudah dekat.
“Tidak terasa pileg dan pilpres tinggal delapan bulan dan pilkada kurang satu tahun bulan lagi, ” ucap Edi didalam sambutannya, Jumat malam, (12/5/2023).
Pemkab Jember telah mengeluarkan Surat Edaran yang berisikan himbauan kepada Forkopimda, penyelenggara pemilu, partai politik, organisasi profesi, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan dan tentunya organisasi perangkat daerah agar menjaga sinergitas dan komitmen.
Sinergitas dan komitmen itu dalam mewujudkan kerukunan sosial masyarakat, ketahanan ekonomi, sosial, budaya dan stabilitas keamanan menuju pemilu tahun 2024.
Sementara itu, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Ir Sujatmiko, mengatakan, unsur politik dalam kehidupan bermasyarakat berpengaruh besar.
“Tema pembahasan kita malam ini sangat panjang, maka saya mau katakan bahwa akar persoalannya, biangnya itu ada di politik, ” ujar Sujatmiko.
Dan, di Jember sudah dimulai pendaftaran bacaleg (bakal calon legislatif). Menurut Sujatmiko, unsur masyarakat saat ini yang tidak tenang adalah para politikus.
Sebagai bangsa yang terbentuk dalam keragaman etnis, budaya, agama dan ras, Indonesia amat khas. Justru perbedaan itulah sumber kekuatan negeri yang sering disebut nusantara ini.
Kabupaten Jember, harus diakui, bahwa masyarakatnya multi culture. Dibentuk dari berbagai suku yang datang dan tinggal di bumi yang subur, lebih sering disebut bumi Pendhalungan.
Memasuki tahun politik ini, pemerintah daerah sejak awal menyiapkan berbagai cara dan strategi agar tercipta suasana aman dan kondusif.